Jumat, 25 September 2015

Pulau MOA

Pulau Moa, dari padang sabana hingga pantai perawan

Kawasan Indonesia timur sedang menjadi target incaran dari para traveler Indonesia yang haus akan pemandangan alam yang masih terjaga. Memang, keindahan alam di kawasan ini tergolong spektakuler, khususnya pemandangan bawah laut yang berlimpah terumbu karang dan ikan-ikan yang eksotis. Selain Raja Ampat, Kepulauan Komodo ataupun Wakatobi, sebetulnya ada tempat yang tak kalah cantik, yaitu Pulau Moa.
Gunung Kerbau. FOTO: Suci Juwita.
Gunung Kerbau. (FOTO: Suci Juwita)
Secara administratif, Pulau Moa terletak di Kabupaten Maluku Barat Daya, namun lokasinya sejajar dengan gugusan Kepulauan Nusa Tenggara, tepatnya di sebelah timur laut Pulau Timor yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Seperti halnya daerah-daerah lain di kawasan tersebut, sebagian besar area Pulau Moa merupakan padang sabana dengan rumput berukuran sedang yang menutupinya. Yang membedakan adalah kehadiran kerbau-kerbau ternak warga yang sengaja dilepasliarkan. Tujuannya, agar kerbau-kerbau itu bisa makan secara alami sepuas hati.
Di sinilah ribuan kerbau dilepasliarkan setiap harinya. (FOTO: Alfit)
Di sinilah ribuan kerbau dilepasliarkan setiap harinya. (FOTO: Alfit)
Jika ingin melihat kawanan kerbau secara langsung, kamu dapat mendatangi tempat nongkrong favorit mereka, seperti kawasan padang rumput di kaki Gunung Kerbau. Di sana, ribuan kerbau seliweran dengan bebas sehingga tampak seperti sedang bersafari. Jika datang saat musim kemarau, di mana rumput menguning dan tanah menjadi tandus, akan terasa seperti berada di Afrika.
Tidak hanya padang sabana dengan kerbau-kerbau yang berkeliaran bebas, Pulau Moa juga menyimpan keindahan lainnya. Selayaknya kawasan timur Indonesia, Pulau Moa juga menyuguhkan pantai-pantai perawan yang belum terjamah. Pantai-pantai tersebut berpasir putih dengan garis pantai yang landai. Untuk ombak, keadaanya bervariasi tergantung letak geografisnya. Pantai-pantai yang menghadap Laut Banda memiliki ombak yang besar dan asyik untuk surfing atau sekadar main air. Sementara pantai-pantai yang menghadap selat, ombaknya cenderung tenang sehingga kamu bisa dengan bebas menikmati pemandangan bawah laut yang kaya terumbu karang dan ikan laut berwarna-warni.
Pantai Perawan Pulau Moa. FOTO: Alfit.
Pantai Perawan Pulau Moa. (FOTO: Alfit)
Di Pulau Moa juga terdapat banyak desa adat. Di desa adat ini, bentuk rumahnya tradisional dengan daun kelapa sebagai bahan pembuat atapnya. Selain itu, dinding rumahnya juga tidak menggunakan kayu apalagi semen, melainkan berbahan dasar daun koli. Ini dilakukan untuk menjaga nilai tradisi sebagai bentuk rasa cinta penduduk dengan alam. Desa adat di sini tidak tertutup untuk umum. Kamu bisa melakukan kunjungan kesini untuk sekadar melihat-lihat bentuk bangunan atau menyaksikan tarian tradisional penduduk Moa.
Di Moa, penduduk biasa melakukan tarian di desa adat dalam rangka upacara, baik penyambutan ataupun pernikahan. Kalau beruntung, kedatangan kamu ke Moa juga akan disambut dengan tarian dengan para penari yang berpakaian kain tenun lengkap. Terasa seperti tamu spesial!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar