Sabtu, 21 November 2015

Tebing Keraton

Tebing Keraton, Cara Kesana Dan Pemandangan Sorenya



 Siapa bilang di Bandung ga punya wisata tebing? Kalau bukit emang banyak Nah buat kalian wajib tau nih, apalagi warga Bandung, sekarang ini di Bandung ada tebing yang cukup tinggi dan spektakuler, namanya Tebing Keraton. Wih! dari namanya kayak mistis-mistis gitu, ntar ngilang lagi pas disana? hahaha Gak kok, ga seserem itu juga dan bukan daerah mistis menurut gue, ya paling cerita-cerita warga daerah sih ada, ga perlu diseriusin asal sopan aja disana dan ga mengganggu
Tebing Karaton Dago Bandung

Jalan-Jalan Ke Tebing Keraton Di Dago, Bandung

Tempat wisata baru di Bandung yang satu ini baru muncul sekitar bulan Mei 2014. Dan founder dari tebing keraton ini namanya Pak Asep. Kalau kalian kesana, kalian bakal tau asal muasal tebing ini, disana ada papan informasi mengenai cikal bakal Tebing Keraton

Tebing Keraton Di Dago Pakar

Arti Nama Dan Ketinggian

Banyak yang bilang ini ‘Tebing Keraton‘, padahal nama aslinya sunda abis loh, ‘Tebing Karaton’ yang artinya itu Kemegahan Alam menurut papan informasi yang gue baca disana.
Ketinggian Tebing Keraton yang berada tepat di daerah Dago Pakar ini sekitar 1200 mdpl, lumayan banget buat ngeliat pemandangan hutan dari atas. Penasaran sama gimana awesomenya tebing keraton? Oke gue share foto-foto dan ulasan waktu bertandang ke Tebing Keraton, Review, Rute Jalan sama koordinat Google Mapsnya.
Pemandangan Tebing Keraton Bandung

Pemandangan

Disini kalian bakal nemuin view dari ketinggian Bandung yang beda dari biasanya, kalau di Bukit Bintang, Moko dan sebagainya kalian bisa ngeliat lampu kota yang keren di malam hari, nah kalau disini beda banget. Disini kalian di cekokin sama pemandangan hutannya Taman Hutan Ir. H. Juanda dari ketinggian. Pokoknya sejuk banget, ngeliat pemandangan yang serba ijo kaya duit 20rb-an gitu Gue saranin coba dateng pas sunrise maupun sunset, Beuh! Kalian bisa dapetin foto yang keren-keren, coba cari aja image di Google ‘Tebing Keraton’, kamu bisa temuin banyak orang-orang selfie disana.
Tebing Keraton

Tips & Biaya Masuk

Sekedar tips buat kalian yang mau kesini sih usahain bawa jaket, sama sepatu. Soalnya hawa disini cukup dingin apalagi pagi hari dan hati-hati juga tempat berpijak di tebing ini pasir kering gitu, jadi cukup licin. Kan bisa wasallam kalau kepeleset dikit apalagi pengamanan disini belum terlalu bagus, cuma di pasang bambu-bambu. Ya mungkin karena baru, intinya walaupun nyali kalian gede tetep berhati-hati lah. Jangan bawa anak-anak lebih baik, apalagi di lepas berkeliaran Sekarang Tebing Keraton ini udah lumayan rame daripada awal-awal Mei-Agustus, jadi agak berdesak-desakan di ujung tebing. Terus sekarang juga udah ada biaya masuknya yaitu Rp 11.000/orang, itu udah termasuk asuransi tapi belum parkir, untuk motor Rp 5.000 untuk mobil Rp 10.000. Usahakan perhatiin kondisi rem kendaraan jangan sampai blong, bukan masalah pas naek aja, pas turun juga nungkik abis kayak tendangan tsubasa, rencana mau pulang terus share pengalaman dari Tebing Keraton, apa lacur malah loncat dari tebing lainnya pas turunan, gak mau kan? Dan jangan lupa, bensin. Iya disini bukan jalan raya yang tiap berapa kilo ada akang bensin jualan.
Pemandangan Tebing Keraton

Rute Jalan Ke Tebing Keraton

Banyak yang nanya, cara ke tebing keraton ini gimana? mobil bisa masuk? Jalananya gimana? Oke gue jawab satu-satu. Sebenernya ga terlalu susah nemuin ini Tebing, gue kesini tanpa bawa peta, tanpa nanya-nanya di jalan. Traveler sejati
Rute Jalannya ke Tebing Keraton:
  1. Kalian harus temuin Tahura atau yang dikenal Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, itu letaknya ada di Dago Pakar. Pokoknya ke arah dago atas, cari plang tulisan Dago Pakar/Bukit Pakar, ikutin terus nanti kalian bakal temuin gapura Taman Hutan Raya dibagian kiri.
  2. Udah sampe Tahura? Lurus terus, ikutin feeling. Sampe deh.
Penjelasannya ga guna ya? hahaha cuma perasaan. Lagian gue emang kesananya gitu doang, cuma ikutin jalan gede dan seinget gue jalanannya ga becabang-cabang. Buat pastinya kalian bisa ikutin
Tapi kalian kalau bingung ga usah malu-malu nanya sama warga sekitar, dijawab ramah dan pasti dikasih jalan yang lurus. Buat mobil juga masuk kok, cuma ada beberapa pengkolan yang cuma bisa dilewatin satu mobil, jadi agak ribet kalau papasan sama mobil depan. Gue saranin pake motor dan gue rasa itu lebih bijak. Selain lebih cepet, gak mau ribet juga kan pas disana? Satu lagi, kalau bawa motor kurangi bawa beban berat soalnya agak curam tanjakannya. Motor matic gue aja gak kuat, penumpang mesti diturunin dulu :(
Sore Hari Di Tebing Keraton Bandung

Jalanannya

Kalau dari Tahura itu kira-kira perjalanan ke atas sekitar 3,5km, deket sih cuma jalanannya itu bikin speachless. Udah aspal cuma lumayan rusak, bayangin aja aspal rusak feat jalanan yang naik banget. Intinya kalau mau kesana ikutin jalan gede, ikutin plang Dago Pakar/Bukit Pakar, ketemu rumah-rumah gede dan bakal muncul plang Tebing Keraton, plang khusus Tebing Keraton ini cukup kecil sih, kayaknya buatan warga jadi kalian harus jeli. Tapi mungkin udah diperbaiki sejalan sama makin banyaknya orang dateng kesana.
Oke cukup sekian yang bisa gue share sekarang. Meskipun jalanannya sukses bikin pantat gue emosi, tapi dijamin ga akan nyesel berkunjung kesana. Saran buat kalian semua yang mau ke Tebing Keraton tolong pelihara lingkungan, jangan buang sampah sembarangan, jangan pecicilan waktu di ujung tebing, ya kalau mau nyawa kalian cuma dibayar Rp 20.000.000 sama pihak asuransi sih silahkan, dan sopan. Oh ya kalau gue perhatiin di Tebing Keraton kebanyakan anak muda yang dateng, sepertinya buat wisata keluarga juga kurang pas hehe. Btw kalau mau kesana dari Jakarta/luar kota, bisa cari hotel murah di Bandung sekitaran dago.
Perjalanan yang cukup berliku dan turun naik bakal terbayarkan sama pemandangan yang chakeeep, oh ya jangan dateng kesini lebih dari jam 6PM, soalnya udah tutup dan ngapain juga ngeliatin hutan yang ga ada lampunya malem malem? Akhir kata, Selamat jalan-jalan bro!



http://www.bonjourbag.com/blog/tebing-keraton/


Batu Kuda

Situs Batu Kuda Gunung Manglayang Bandung Yang Penuh Misteri

 Seperti di Bandung Timur ada sebuah destinasi wisata yang unik dan sedikit misterus. Lokasinya berada di perbukitan Gunung Manglayang. Namanya sendiri adalah situs Batu Kuda, sebuah tempat wisata yang indah den segar. Situs Batu Kuda ini juga merupakan aset Perum Perhutani yang berada di wilayah Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.Sebelum mengenal lebih dekat mengenai Situs Batu Kuda Manglayang, mari kita lihat lebih dekat mengenai latar belakang destinasi wisata ini. Diceritakan kalau kata “Manglayang” ini sebenarnya berasal dari kata “layang”. Sudah jelas “layang” adalah terbang.
Jadi ceritanya dahulu kala menurut mitosnya, ada seekor kuda yang bisa terbang  dengan cepat. Kuda itu berasal dari Gunung Kidul dikenal dengan nama Kuda Semprani/ Kuda Sembrani. Nah, ketika si kuda ini sedang melintasi Gunung Manglayang, saat dalam perjalananya dari Cirebon menuju Banten.
Batu besar di Situs Batu Kuda inilah yang dipercaya sebagai tempat kuda Semprani terjebak.
Batu besar di Situs Batu Kuda inilah yang dipercaya sebagai tempat kuda Semprani terjebak.
Tiba – tiba kuda tadi terjatuh, dansang kuda kemudian terperosok disebuah tempat yang berada tidak jauh dari titik sanghiyang (artinya kaki gunung). Kuda itu terjebak dalam waktu yang cukup lama, sehingga membuat tempatnya terperosok berubah menjadi kubangan. Diceritakan dalam mitosnya, lambat laun kuda tadi lalu berubah menjadi batu.
Percaya atau tidak mengenai mitos itu, sekarang ini kuda yang dimaksud tadi adalah wujud batu besar yang ada di Situs Batu Kuda Manglayang. Memang dariu bentuk batu yang ada, mirip dengan ketika si kuda tersebut mencoba meloloskan diri kubanga. Namun tenaga si kuda tersebut terlanjur habis karena kelelahan.
Hingga akhirnya si penunggang kuda semprani menyerah lalu duduk di sebuah kursi yang berada tidak jauh dari kubangan kuda. Kemudian tempat sang penunggang duduk disebut sekarang ini dikenal dengan Batu Kursi. Sedangkan kubangan tempat si Kuda Semprani terjerembab sekarang ini dikenal dengan nama Batu Kuda.
Sementara ini adalah Batu Kursi, tempat si penunggang kuda duduk.
Sementara ini adalah Batu Kursi, tempat si penunggang kuda duduk.
Situs Batu Kuda, bisa dicapai dengan melewati beberapa jalur. Jalur paling gampang menuju Situs Batu Kuda adalah lewat jalur Cibiru. Pertama, dari Bandung kota teman – teman traveler ambil arah ke Cibiru, lewat bundaran timur Kota Bandung ke arah Cileunyi. Kira – kira setelah kurang lebih 3 km dari Bundaran Cibiru akan ada jalan belok kiri agak naik keatas, ikuti saja jalur tadi.
Perjalanan terus ke arah atas hingga Batu Kuda kurang lebih sekitar 7 kilometer. Sepanjang perjalanan mungkin jalannya agak sempit, tapi diimbangi dengan pemandangan indah dan hawa dingin Kota Bandung yang membuat siapapun suka. Kalau merasa bingung, jangan malu untuk bertanya pada penduduk sekitar.
Pemandangan hutan pinus juga salah satu daya tarik lain Situs Batu Kuda Manglayang, Bandung.
Pemandangan hutan pinus juga salah satu daya tarik lain Situs Batu Kuda Manglayang, Bandung.
Situs Batu Kuda ini memang agak mistis, bahkan ada aturan yang berlaku, setiap hari Senin dan Kamis para pendaki atau siapapun dilarang memasuki area Gunung Manglayang. Karena menurut kepercayaan setempat, itu adalah hari berkumpulnya para leluhur dan ruh halus. Selain itu pada hari lainnya pun jika mendaki tidak diperkenankan dalam jumlah yang ganjil. Teman – teman traveler yang berkunjung ke Situs Batu Kuda sebaiknya juga ikut memperhatikan peraturan setempat seperti ini.
Daya tarik Situs Batu Kuda sendiri sudah terlihat setelah masuk ke dalam, melewati gerbang Batu Kuda. Setelah masuk, akan terlihat hamparan hutan pinus yang lebat menyambut kedatangan teman – teman traveler. Setelah sampai Hutan Pinus cobalah beristirahat sebentar di tengah – tengah area Pohon Pinus yang sangat indah ini. Resapi kesunyian yang ada sambil mensyukuri nikmat keindahan alam yang ada disini.
Berhenti sejenak, nikmati suasana hutan pinus yang segar dan menenangkan.
Berhenti sejenak, nikmati suasana hutan pinus yang segar dan menenangkan.
Di tempat wisata Situs Batu Kuda juga tersedia banyak kegiatan yang bisa dilakukan. Mulai dari kegiatan camping, trekking, hingga bersepeda. Tidak lupa sekedar bersantai diantara banyak pohon pinus cantik disini. Udaranya sudah pasti segar sekali! Asiknya lagi, teman – teman traveler bisa mengunjungi Situs Batu Kuda hanya dengan membayar tiket IDR 3000 per/orang dan tambahan IDR 5000 jika ingin camping disini.
Meskipun tempat ini adalah wisata alam, namun sebagian besar fasilitas penunjang sudah cukup lengkap. Di tempat wisata Situs Batu Kuda sudah ada pendukung umum tempat wisata seprti warung – warung pedagang makanan, lapangan parkir, toilet, mushola dan lain-lain. Jadi jangan takut untuk kelaparan atau kebingungan jika memerlukan sesuatu di Situs Batu Kuda.
Fasilitas tempat wisata Situs Batu Kuda sudah cukup lengkap.
Fasilitas tempat wisata Situs Batu Kuda sudah cukup lengkap.
Note : Bandung adalah kota besar di Jawa barat, dan sudah mempunyai bandara internasional. Untuk mengunjungi Bandung bisa terbang langsung ke Bandung dengan pesawat, atau terbang ke Jakarta dahulu baru melanjutkan perjalanan darat dengan travel atau kereta api.



http://blog.reservasi.com/situs-batu-kuda-gunung-manglayang-bandung/ 

Gunung Puntang

Wisata Ke Gunung Puntang Bandung



Kali ini kita meninjau wisata ke Gunung Puntang, sebuah tempat wisata di Bandung Selatan. Gunung Puntang ini menjadi salah satu gunung bersejarah di Bandung, karena ada petilasan loji Belanda, Goa Belanda sekaligus dulu merupakan basis stasiun pemancar radio colonial yang menyebarkan berita ke seluruh dunia.
Lokasi Gunung Puntang ini sekarang menjadi base camp perkemahan sehingga sering digunakan oleh pelajar dan mahasiswa mengadakan camping disana.
Tentang pemandangannya, ouw jangan tanya, indah banget, kita bisa lihat gigiran tebing gunung puntang yang indah berselimut kabut. Oiya, cuaca dingin dan sering disaput kabut di sini.
Untuk mencapai gunung Puntang, yang  paling popular dari Bandung menuju arah Banjaran. He he he, biasanya cukup macet jalur ini.
Setelah sampai di Banjaran, sekitar 10 km dari Bandung Kota, perjalan dilanjutkan kea rah Pangalengan, sekitar 5 km dari arah Banjaran, ada plang yang menunjukkan arah wisata Gunung Puntang.
Kita mengambil arah kiri dari jalan Banjaran-Pangalengan di km +/- 5 km menuju arah Gunung Puntang. Jalan menuju arah gunung Puntang sudah aspal halus, dan berkelok-kelok.
Sembari menuju arah gunung Puntang, sesekali berhenti untuk melihat keindahan kota Bandung yang aduhai. Kalau malam, sungguh indah temaram malamnya dihiasi lampu kota.
Berikutnya perjalanan kita teruskan, kurang lebih 7.5 km dari pertigaan tadi kita akan masuk area wisata Gunung Puntang, dengan membayar di pos penjagaan, kurang lebih 15-20 ribu jika bawa mobil, kita bisa masuk ke area wisata.
Disitu tertera wisata apa saja yang akan kita nikmati, mulai dari goa belanda, sungai, perkemahan sampai curug/air terjun.
Untuk masuk ke bumi perkemahan, kita harus masuk lagi sekitar 1 km melalui jalur menuju perkemahan. Baru setelah masuk bumi perkemahan, kita akan melihat tebing gunung Puntang yang curam dan aduhai. Kalau pas beruntung kita dapat view yang sangat bersih, tapi kadang sering berselimut kabut.
Kita bisa rehat di bumi perkemahan, sambil menikmati mie hangat atau kopi hangat. Selain itu kita bisa jalan-jalan seputar bumi perkemahan dan menyusuri sungai atau goa belanda.
Menikmati alam gunung Puntang yang hijau dan dingin, rasanya bisa menghilangkan stress dan kembali bugar. Kalau bawa sepatu, bisa juga jogging track di lokasi yang indah ini sambil sesekali melirik gunung Puntang nan indah.
Selamat menikmati keindahan Gunung Puntang dengan segelas bandrek khas Bandung. Sore itu menjelang maghrib, kami turun ke Bandung sambil menikmati temaram malam kota Bandung yang syahdu.
Perkiraan Jarak :
Bandung – Banjaran (10 km)
Banjaran – Puntang (7 km) 

Sanghyang Tikoro dan sanghyang poek

Sanghyang atau sangiang merupakan sebutan buat sungai dan gua yang dianggap suci untuk daerah setempat di sekitaran danau Saguling. Shangyang Tikoro berasal dari dua kata. Sanghyang artinya dewa. Tikoro dalam bahasa sunda adalah tenggorokan. Tenggorokan dewa yang dimaksud adalah Gua yang beraliran sungai bawah tanah. Gua Sanghyang Tikoro berbentuk goa karts setinggi sekitar 2,5 m dengan lebar sekitar 10 meter. Untuk sampai kesini, wargi bandung harus ke Bandung Bagian Barat. Lokasinya terletak diantara kecamatan rajamandala dan Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Sanghyang tikoro bersebelahan dengan PLTA Saguling sekitar 17km dari pusat bendungan dan ada diwilayah turbin terakhir.
sanghyang poek 4

Asal muasal Sanghyang Tikoro ada beberapa versi. Menurut ilmiah, sanghyang tikoro terbentuk akibat meletusnya Gunung Sunda. Letusannya yang besar membuat seluruh gunung hancur. Letusannya membuat lubang-lubang lekukan dan lahar panasnya menyebabkan sungai di daerah Batujajar, Cililin, dan Padalarang tertimbun dan berubah menjadi lahar dingin. Lahar dingin itu lama kelamaan menggunung dan membentuk sebuah telaga yang dulu disebut Talaga Bandung. Sedangkan tanah di Padalarang dan Cililin mengandung kapur. Sedikit demi sedikit terkikis dan membentuk lubang aliran yang disebut sanghyang tikoro.
sanghyang tikoro 3
Belum banyak wisatawan yang dateng kesini karna memang agak tersembunyi. Belum ada petunjuk khusus untuk bisa sampai ke tempat ini. Untuk patokan, setelha belok ke pintu gerbang waduk saguling dari jalan raya Bandung-Cianjur sekitar satu kilometer. Wargi Bandung bakal akan menemukan papan bertuliskan “Power House”. Wargi Bandung ikuti arah kanan dan akan menemukan bangunan besar pembangkit listrik yang Power House tadi. Sanghyang tikoro tepat berada disebelah Power House.
sanghyang tikoro 4
Welcome to Sanghyang Tikoro! Cuma disini Wargi Bandung bisa merasakan melihat langsung sungai bawah tanah Sanghyang Tikoro. Disini wargi bandung bisa menikmati aliran sungai. Aliran sungai disini akan bermuara ke “Gua Misteri”. Gak pernah ada yang tau pasti, aliran sungai yang masuk ke “Gua Misteri” ini arahnya kemana. Mitosnya, kalau Wargi Bandung memasukan barang apapun bahkan sebatang lidi kedalam aliran sungai, maka bakal terdengar rintihan. Tapi mungkin mitos ini mengandung makna supaya manusia jangan membuang apapun kesungai bahkan sebatang lidi pun. Mungkin itu pesan yang ingin disampaikan nenek moyang kita ya Wargi Bandung. Percaya atau engga dengan mitosnya. Wargi Bandung dateng sendiri kesini ya!
Satu lagi wisata gua yang wajib dikunjungi setelah Sanghyang Tikoro, Wargi Bandung wajib ke Sanghyang Poek. Dibelakang Sanghyang Tikoro ada gua artistik yang dinamai Sanghyang Poek. Untuk sampai ke Sanghyang poek dari sanghyang tikoro cuma sekitar lima belas menit dengan berjalan kaki. Gak akan ada arah penunjuk disini untuk bisa sampai ke Sanghyang Tikoro. Wargi Bandung Cuma harus menyusuri sungai dengan arah berlawanan dengan aliran sungai.
sanghyang poek 2
Wargi bandung pertama akan menemukan Pipa raksasa. Ditemani aliran sungai yang semakin lama semakin tenang dan akan banyak batu yang ditemukan. Airnya juga lebihi jernih disbanding sanghyang tikoro. Hal ini dikarenakan aliran sungai Sanghyang Tikoro telah bercampur air buangan dari Power House. Setelah sekitar 1km berjalan kaki menyisiri sungai, Wargi Bandung akan menemukan Gua. Gua ini memiliki ukuran landscape miring atau diagonal. Jadi Wargi Bandung harus bermiring ria kalau masuk ke gua ini. Setelah masuk ke mulut gua, akan ada 3 lorong, lorong yang berada di tengah lah nantinya menuju Sanghyang Poek. Bila Wargi Bandung masuk kedalam, Wargi Bandung bisa merasakan tetesan air langsung dari dinding gua dan basah oleh genangan air ditambah sensasi gelap didalam gua. Diujung gua yang gelap, Wargi Bandung akan melihatsumber cahaya dimana waktu wargi bandung keluar mulut gua akan ketemu ujunggua yang landscape.
sanghyang poek 4
Perjuangannya emang agak sulit untuk sampai kesini. Tapi buat kamu yang suka tantangan? Wajib rasakan nikmati memasuki lorong gua yang relative sempit, gelap dan rasakan sensasi keluar menuju sumber cahaya dan berakhir pada sungai yang jernih berdampingan dengan batu-batuan yang cukup banyak. Gemericik air yang jernih ditambah udara sejuk dan yang pasti masih terjaga sekali kealamiannya karna belum terjamah oleh banyak wisatawan. Udah tau kan weekend ini mau travelling kemana? Yuk coba wisata gua disini!




http://www.infobdg.com/v2/wisata-gua-sanghyang-tikoro-dan-sanghyang-poek/